Jepara Update, Buat pemuda dan pemudi yang menjalin cinta tentu sudah
sangat tidak asing lagi dengan perayaan yang satu ini ya, Hari Valentine atau
yang lebih populer dengan istilah Valentine's Day merupakan salah satu hari
kasih sayang yang diadakan setiap tanggal 14 Februari, setiap perayaan ini
biasanya pasangan muda mudi akan melakukan pesta atau bertukar hadiah satu sama
lain, bahkan tidak sedikit pula laki-laki dan perempuan yang menjalin kasih
sayang pada hari valentine ini, nah oleh sebab itu maka tak heran jika Hari
Valentine ini populer dengan istilah hari kasih sayang.
Namun dibalik hari
valentine tersebut ternyata ada cerita aneh yang mengulas mengenai Kronologi dan Sejarah Hari Valentine, bahkan kisah mengenai Sejarah Hari Valentine ini
diwarisi secara turun temurun dan banyak meyakini kebenaran dari cerita
tersebut, nah jika anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai asal usulnya,
berikut Sejarah Hari Valentine yang kami lansir dari berbagai sumber.
Hari Valentine atau Valentine’s Day dirayakan setiap tanggal 14 Februari. Sejumlah orang memaknainya sebagai perayaan kasih sayang, lainnya menuding sebagai 'peringatan yang sengaja diadakan' untuk mendongkrak penjualan kartu, cokelat, bunga, dan barang-barang lain yang dianggap mewakili ungkapan cinta.
Apapun pendapat seseorang tentang Valentine, ada sejarah yang
melatarbelakalangi hari itu.
Dari asal usul namanya, Gereja Katolik mengakui ada 3 santo atau orang suci
bernama Valentine atau Valentinus. "Dan ketiganya adalah martir,"
demikian jeparaupdate.com kutip dari situs Guardian, Jumat 7 Januari 2017. Ketiga pria dari masa 200-an Masehi tersebut tewas secara
mengenaskan.
1. Salah satu kisah menyebut, alkisah Kaisar Romawi Claudius II melarang para
tentara muda menikah, agar mereka tak 'melempem' di medan tempur.
Namun,"Uskup Valentine melanggar perintah itu dan
menikahkan salah satu pasangan secara diam-diam. Ia dieksekusi mati saat sang
penguasa mengetahui pernikahan rahasia itu."
Saat ia dipenjara, legenda menyebut bahwa pria asal Genoa itu lantas jatuh
cinta dengan putri orang yang memenjarakannya. Sebelum dieksekusi secara sadis,
ia membuat surat cinta pada sang kekasih. Yang ditutup dengan kata, 'Dari
Valentine-mu'.
2. Valentine yang lain adalah seorang pemuka agama di Kekaisaran Romawi yang
membantu orang-orang Kristen yang dianiaya pada masa pemerintahan Claudius II.
Saat dipenjara, ia mengembalikan penglihatan seorang gadis yang buta -- yang
kemudian jatuh cinta padanya. Valentine yang itu dieksekusi penggal pada 14
Februari.
3. Yang ketiga adalah uskup yang saleh dari Terni, yang juga disiksa dan
diekselusi selama pemerintahan Claudius II, juga tanggal 14 Februari -- di
tahun yang berbeda.
Lepas dari legenda, keterkaitan Santo Valentine dan cinta
baru muncul lama kemudian. Dalam puisi Geoffrey Chaucer, penyair Inggris dan
penulis buku terkenal, 'The Canterbury Tales'. Demikian menurut Andy
Kelly, seorang ahli bahasa Inggris dari University of California, Los
Angeles, yang menulis buku 'Chaucer dan Cult of St Valentine'.
Chaucer, menulis sebuah puisi berjudul Parliament of Fowls (1382),
untuk merayakan pertunangan Raja Richard II.
Dalam puisi itu, Hari Valentine dirayakan pada 3 Mei, bukan 14 Februari .
"Itu adalah hari di mana semua burung memilih pasangannya dalam
setahun," kata Kelly. "Tak lama setelahnya, dalam satu generasi,
orang-orang mengambil ide untuk merayakan Valentine sebagai hari kasih
sayang."
Valentine yang menjadi referensi Chaucer mungkin adalah Santo Valentine dari
Genoa yang meninggal pada 3 Mei. Tetapi orang-orang pada saat itu tidak begitu
akrab dengan sosok itu.
Mereka lebih akrab dengan kisah Valentine dari Roma dan
Terni yang dieksekusi pada 14 Februari -- yang lantas dikaitkan dengan cinta.
Kisah Hari Valentine juga bisa ditelusuri dari era Romawi Kuno, terkait
kepercayaan paganisme. Tiap tanggal 13-15 Februari, warga Romawi kuno merayakan
Lupercalia. Upacara dimulai dengan pengorbanan dua ekor kambing jantan dan
seekor anjing.
Kemudian, pria setengah telanjang berlarian di jalanan, mencambuk para gadis
muda dengan tali yang terbuat dari kulit kambing yang baru dikorbankan.
Walaupun mungkin terdengar seperti semacam ritual sesat sadomasokis, itu
dilakukan orang-orang Romawi lakukan sampai tahun 496 Masehi. Sebagai ritus
pemurnian dan kesuburan.
"Upacara diyakini bisa membuat perempuan lebih subur," kata
Noel Lenski, sejawaran dari University of Colorado, Boulder, seperti dimuat USA
Today.
Puncak Lupercalia pada 15 Februari, di kaki Bukit Palatine, di samping gua --
yang diyakini menjadi tempat serigala betina menyusui Romulus and Remus --
pendiri kota Roma dalam mitologi Romawi.
Pada tahun 496, Paus Gelasius I melarang Lupercalia dan menyatakan 14 Februari
sebagai Hari Santo Valentine.
Selanjutnya kita akan melihat berbagai kerusakan yang ada dihari Valentine.
- Merayakan Valentine Berarti Meniru-niru Orang Kafir
- Menghadiri Perayaan Orang Kafir Bukan Ciri Orang Beriman
- Mengagungkan Sang Pejuang Cinta Akan Berkumpul Bersamanya di Hari Kiamat Nanti
- Ucapan Selamat Berakibat Terjerumus Dalam Kesyirikan dan Maksiat
- Hari Kasih Sayang Menjadi Hari Semangat Berzina
- Meniru Perbuatan Setan
Itulah sebagian kerusakan yang ada di hari valentine, mulai dari paganisme,
kesyirikan, ritual Nashrani, perzinaan dan pemborosan. Sebenarnya, cinta dan
kasih sayang yang diagung-agungkan di hari tersebut adalah sesuatu yang semu
yang akan merusak akhlak dan norma-norma agama. Perlu diketahui pula bahwa
Valentine’s Day bukan hanya diingkari oleh pemuka Islam melainkan juga oleh
agama lainnya.
Sebagaimana berita yang kami peroleh dari internet bahwa hari
Valentine juga diingkari di India yang mayoritas penduduknya beragama Hindu.
Alasannya, karena hari valentine dapat merusak tatanan nilai dan norma
kehidupan bermasyarakat. Kami katakan: “Hanya orang yang tertutup hatinya dan
mempertuhankan hawa nafsu saja yang enggan menerima kebenaran.”
Semoga dengan penjelasan mengenai kronologi dan sejarah hari valentine bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SackralL band