Sabtu, 07 Januari 2017

Kekecewaan Plt. Bupati Jepara Masalah SMA N 1 Mlonggo



Kekecewaan Plt. Bupati Jepara Masalah SMA N 1 Mlonggo Semoga menjadi pembelajaran untuk semua orang.


Jepara Update, Kepala SMA N 1 Mlonggo Gunawan pasrah nasib. Dia mengaku siap menerima apapun keputusan yang akan diambil Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Kesiapan itu, dia sampaikan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Jepara Ihwan Sudrajat yang meyatakan kekecewaannya, kala melakukan kunjungan ke sekolahnya, Sabtu (7/1). 



Pada kesempatan tersebut, Ihwan Sudrajat didampingi Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Jepara Abdul Syukur, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Mulyaji, dan Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Trisno Santosa. 

Momen itu juga disaksikan Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Jepara Sunarto, Camat Mlonggo Samiaji, dan Kapolsek Mlonggo Haryono.

Dikatakan Ihwan, pihaknya berkomunikasi dengan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Tengah yang akan menggunakan informasi yang dia berikan untuk mengambil keputusan. 

“Segala keputusan memang sudah menjadi kewenangan provinsi. Namun saya harus hadir ke sini karena yang sekolah di sini warga saya. Pemerintah hadir, dan harus mengambil tindakan cepat. Dan Plt. Bupati Jepara merupakan tugas yang diberikan Bapak Gubernur kepada saya,” kata Ihwan kepada wartawan usai berdialog dengan Gunawan serta sejumlah wali murid di sekolah tersebut.

“Usai mendengar penjelasan Pak Gunawan, saya menyampaikan bahwa saya kecewa cara beliau menangani kedisiplinan,” katanya.

Dengan alasan tersebut, Ihwan mengaku sudah menegaskan kepada Gunawan agar jangan mengulang lagi sikapnya. Niat membentuk kedisiplinan sebagaimana yang diungkapkan Gunawan, harus dilakukan dengan cara yang benar.

“Karena itulah beliau siap menanggung segala konsekwensinya,” tegas Ihwan Sudrajat.

Ihwan Sudrajat memberi kesempatan sejumlah orang tua siswa untuk berdialog. Beberapa orang tua siswa memang mengetahui kedatangan Plt. Bupati sehingga merapat ke sekolah tersebut. Di depan mereka, Ihwan mengapresiasi sikap Kapolsek Mlonggo Haryono yang disebutnya sangat bijak, karena langsung ke SMA 1 Mlonggo untuk memastikan situasi kondusif saat kejadian berlangsung.

“Kemarin seharian saya coba telepon Pak Gunawan tetapi belum diangkat. Makanya tadi di awal dialog saat ada telepon dari Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, Pak Gunawan saya minta bicara langsung ke kepala dinas,” kata Ihwan. 

Meski sudah meminta maaf melalui dialog tersebut, kepada Gunawan, Ihwan menyarankan agar meminta maaf langsung dengan mendatangi orang tua siswa. Sedangkan kepada orang tua murid, Ihwan Sudrajat mengajak untuk memaafkan karena yang bersangkutan sudah menyadari kesalahannya dan meminta maaf.

“Selanjutnya percayalah, sistem akan berjalan sebagaimana mestinya,” kata Ihwan saat ada peserta dialog yang meminta Gunawan mengundurkan diri. 

Dia mengajak semua pihak menyerahkan pada sistem yang berjalan, termasuk mengenai sanksi. 

“Dinas Pendidikan Provinsi menurunkan tim untuk melakukan indeepth research. Pasti akan ada keputusan berikutnya. Kalau kewenangan masih di saya, sih, saya bisa bawa SK sanksi secepatnya. Tapi jangan khawatir karena terhadap hal seperti ini, Pak Gubernur selalu menghendaki tindakan cepat,” tegasnya.

Plt. Bupati kembali menegaskan kepastian akan adanya keputusan berikutnya dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Sanksi itu bisa berupa sanksi ringan berupa teguran, sanksi sedang berupa penurunan pangkat yang berarti Gunawan tak lagi bisa menjabat kepala sekolah, satau sanksi berat berupa pemecatan.

“Saya mewakili Pemprov Jateng meminta maaf atas kejadian ini. Saya mengambil sikap cepat, tegas, dan tepat. Aspirasi teman-teman akan saya sampaikan. Jabatan adalah amanah. Amanah itu kalau tidak dijaga pasti akan diambil pemberi amanah,” tandasnya.
Hal ini diterima Andhy, perwakilan wali murid yang merupakan orang tua siswa
bernama Maulidia Masari. “Oke. Kami percaya proses berjalan. Hari ini anak saya tidak masuk karena demam setelah menjalani hukuman di bawah guyuran hujan hampir dua jam,” katanya.

Usai memberi penjelasan, Plt. Bupati lalu mengunjungi empat siswa yang masih harus menjalani perawatan di Puskesmas dan rumah sakit.

Di Puskesmas Mlonggo, kepala puskesmas dokter Fitrin Miadianti melaporkan jumlah siswa yang dia terima untuk menjalani perawatan 13 siswa. “Sembilan di antaranya sudah boleh pulang, dua masih kami rawat, dan dua kami rujuk ke RSI Sultan Hadlirin, Pak,” lapornya kepada Ihwan Sudrajat.

Dua siswi yang masih dirawat di puskesmas adalah Elizabeth siswi asal Desa Karangggondang dan Zahrotul Ula asal Desa Suwawal, keduanya kecamatan Mlongggo.

“Sedangkan yang kami rujuk ke RSI adalah Rafika Dwi Pratiti dan Kent Ariski. Sama-sama hipotermia. Yang satu sampai tidak bisa merespon rangsangan, sedangkan satu lagi dengan riwayat penyakit jantung,” katanya. 

Ihwan mengunjungi ke empat siswa tersebut dan memberi motivasi bisa memaafkan Gunawan. “Semuanya bisa memaafkan. Bahkan ada yang sadar kalau sanksi itu terjadi karena terlambat, hanya cara Pak Gunawan menghukum terlalu bersemangat. Saya kira ini masukan yang sangat jelas untuk saya sampaikan ke provinsi,” kata Ihwan. (Sulismanto)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SackralL band

Up