Rabu, 30 November 2016

Praktik Politik Uang di Pilkada ditentang Mahasiswa Jepara


Jepara Update – Praktik Politik Uang di Pilkada ditentang Mahasiswa Jepara - Sekumpulan Organisasi daerah (Orda) Keluarga Mahasiswa Jepara Semarang (KMJS) Cabang UIN Walisongo Semarang melakukan teatrikal dan aksi damai di Tugu Kartini, Jepara.

Aksi damai pilkada yang banyak diikuti oleh puluhan mahasiswa itu, diawali dengan kegiatan Sosialiasi Pemilih Pemula bertajuk “Satu Suara sebagai Langkah Positif menuju Perubahan Bangsa” menghadirkan dua narasumber Da’faf Ali, perwakilan KPUD Jepara dan Agus Nur Slamet mewakili Kesbangpol Jepara.

Kegiatan ini yang diikuti perwakilan pelajar se-Jepara itu di pusatkan di SMAN 1 Jepara dan hasil berkerja sama dengan KPUD Jepara.

Dalam paparannya, Khoirudin Farid, Ketua KMJS Cabang UIN Walisongo menegaskan pihaknya menolak segala bentuk money politic (politik uang) oleh cabup-cawabup Jepara yang akan bertarung dalam Pilkada 2017 mendatang.

“Seluruh elemen masyarakat saat ini kudu semakin cerdas bahwa hak suara bukan ditentukan oleh uang tetapi ditentukan oleh pilihan yang sesuai hati nurani untuk Jepara yang lebih baik,” tegas Farid di sela-sela aksi.

Pernyataan itu oleh mahasiswa UIN juga diperankan dengan teratrikal. Dengan mengenakan kostum yang sederhana Jamal yang memerankan calon Bupati, 
  • Rohim (mahasiswa), 
  • Rois (tokoh masyarakat), 
  • Ulfi (petani) dan Yuni (penyanyi).

Dalam teatrikal itu diperagakan praktik politik uang yang diperankan oleh salah satu calon. Di sela-sela praktik money politic itu datanglah mahasiswa untuk menghentikan praktik haram tersebut.

Mahasiswa semester dari 7 Fakultas Dakwah itu menambahkan, karenanya saat sosialisasi pihaknya mengundang pemilih pemula karena ia memandang mereka masih terbilang idealis.

“Pemuda adalah agent sosial of change yang harus sadar bagaimana menentukan pilihan terbaiknya,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua KMJS Pusat, Failasofa Shidqi Novian, Pilkada Jepara 2017 mendatang bisa terselenggara dengan baik dan jujur. Antar kedua pasang calon ajaknya tidak boleh saling melemparkan black campain (kampanye hitam). Sehingga hasilnya bisa sesuai dengan harapan masyarakat Jepara.  

Farid menambahkan Cawabup yang nantinya terpilih harus membawa perubahan dalam berbagai aspek dan mampu mensejahterakan masyarakat Jepara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SackralL band

Up